Love Do [Part 14]

Dewa terkejut mendengar pantulan bola basket. Ia segera berdiri melihat kak Tomi yang bermain basket dan membuang bola kearahnya. Dengan tanggap Dewa menangkap bolanya.
"Keiko terlalu baik buat kamu jadiin tameng popularitas kamu disekolah,Dewa.." kata kak Tomi seraya mendekat.
Dewa tertunduk.
"Kei anak yang baik..dia cantik,ramah..apa adanya dan dewasa.." kata kak Tomi dan duduk melantai. Meregangkan kakinya.
Melihat itu Dewa ikutan duduk disebelah kak Tomi.
"kamu perlakukan seperti apapun Kei..dia nggak akan protes..yang ada justru kamu yg dinasehati..biar kamu nggak ulang kesalahan itu lagi kedepannya.."
Dewa merasa ciut,menyadari kak Tomi yang begitu mengenal Keiko, tak seperti dirinya.
"..aku nggak pernah punya niat buat mainin perasaan Keiko,kak.." kata Dewa tulus.
Kak Tomi melirik Dewa..
"dengan berpura-pura pacaran..itu artinya kamu sudah mempermainkan perasaan Keiko..termasuk Lana.."
"..Lana nggak ada hubungan nya dengan ini..Lana masa lalu aku kak.."
Kak Tomi terdiam.
"..aku tau kakak sayang sama Keiko..tapi aku juga tau bagaimana menyayangi Kei..dia sahabat aku.."
"..sayang yang kamu maksud memang cuma sekedar sayang ke seorang sahabat kan..??"
Dewa memandangi kak Tomi. Lama.Kemudian mengangguk. Tak yakin.
"..tapi kakak beda..kakak menyukai Kei.." kata kak Tomi.
Dewa mengalihkan pandangan kearah lain.
"..setelah kakak tau ternyata kalian hanya berpura-pura pacaran,niat kakak bulat untuk mendekati Kei.."
Dewa tidak berani menatap wajah kak Tomi. Dia memilih memainkan bola basketnya.
"Lana masih menaruh harapan ke kamu..dia masih punya feeling, kakak belum memberitau Lana kalau kamu dan Kei cuma berpura-pura pacaran.."
Dewa menoleh ke kak Tomi. Memandanginya penuh tanda tanya.
"akhiri semuanya,Dewa..kakak nggak suka kamu mempermainkan Keiko..sebelum Lana mengetahui semuanya.."
Dewa berdiri. Merasa diancam oleh kak Tomi.
"..tidak sampai Keiko sendiri yang meminta.." kata Dewa dan pergi meninggalkan kak Tomi sendirian di lapangan dengan senyum getirnya.

----------------------------------------------------

Jam 9 malam....
Keiko memandangi ponselnya. Kenapa sejak tadi tak ada SMS dari Dewa. Ia pun berinisiatif menghubungi Dewa. Cukup lama Kei menunggu hingga suara Dewa terdengar.
"Lama amat sih ngangkatnya...??..lagi ngapain..??" Keiko sewot.
"..lagi tidur.." jawab Dewa malas-malasan.
"..jam segini udah tidur..??sejak kapan..??" kata Kei seraya melirik jam dindingnya.
"..sejak pacar gue nggak merhatiin gue lagi..sejak pacar gue lagi dekat sama cowok lain..jadinya gue dilupain.." jawab Dewa membuat Keiko tertawa besar.
Dewa dongkol sendiri mendengarnya.
"..pacar lu yang mana..??" kata Keiko disela tawanya.
"..oia yah..gue lupa..pacar gue ternyata monyet..lu tau nggak..yg hobi banget makan ikan asin...."
"Dewaaaaaaa'.." Keiko memotong kalimat Dewa. Terdengar suara cekikikan Dewa diseberang.
"..elu sih..udah lupain gue.." Dewa berusaha santai setelah dengan lamanya ia berpikir seraya mengingat semua kata2 kak Tomi dilapangan basket tadi.
"..hhee..iya yah..hampir 4 hari kita nggak kesekolah bareng..nggak makan siang bareng..nggak pulang bareng juga..jahat banget ya gue..pacar apaan gue ini..putusin aja kali yah..??" kata Keiko. Dewa terdiam.Sekaligus panik. Berfikir Keiko meminta putus secara halus begini membuatnya takut sendiri.
"..a..a..ngomong apa lu..??gue..gue..nggak dengar..."
"..hhhaa..putusin gue saja,Wa'.."
"..ha..??a..a..apa..?halo..halo,Kei..gue nggak dengar..." Dewa berpura-pura tak mendengar..membuat suara gaduh seakan signal telefon sedang jelek. Keiko mengerutkan dahinya mendengar noise-noise aneh diseberang.
"Wa'..ribut amat disitu..??" tanya Keiko.
"Sinyal jelek banget disini Kei..udahan dulu deh..."
"lohh..gue masih pengen cerita kali..belum ngantuk nih.."
"..udah tidur aja sana.."
"..belum ngantuk,Wa'..kan gue juga kangen sama lu.."
"..ahh..gombal..sudah sana bobo'.."
Keiko tertawa cekikikan.
"..nggak ahh,gue benar-benar kangen tau'.."
Dewa garuk-garuk kepala. Susahnya berpura-pura tak peduli.
"..gue laporin nyokap..lu ganjen banget ngerayu gue jam segini.."
"jam segini..??jam 9..??biasanya elu yg ngerayu gue lwat SMS..kali ini gantian yahh..??hihihi.."
"..Keiko gilaaaaaa..." pekik Dewa diseberang menahan tawanya.
"..kalo gitu jangan ditutup dulu..gue masih pengen cerita.."
"..ya sudah..cerita aja..gue dengerin dehhh...tapi jangan cerita soal lelaki lain,tanggung jawab lu kalo gue cemburu.."
Keiko tersenyum.
"..iya nih, pengen cerita tentang seseorang.."
"..nah kan..mau cerita soal si daun pandan itu kan..??"
"..daun pandan...??" Keiko mengernyitkan dahinya. Bingung.
"..si Bondan.."
Keiko tertawa. "..hhhaa..Bondan orangnya baik loh,Wa'..dia rajin banget latihannya..serius banget dan mau belajar..dia ju.." Keiko berhenti seketika saat mendengar suara orang yang lagi ngorok diseberang.
"Dewaaaaaaaaaa..." Keiko gemes sendiri. Ditambah suara tawa Dewa yang memekakkan telinganya.
"arghhhh...katanya mau dengar cerita gue.."
"..serius deh,Kei..gue lagi malas banget bicara lewat telfon..kepala gue lagi sakit banget nih.." Dewa memancing kekhawatiran Keiko.
"..sakit kepala..??"
"..iya..kemarin habis begadang buat belajar.."
"..ooo..ada ujian yah kemarin..??maaf ya,gue nggak tau kalo lu lagi banyak ujiannya..besok juga ada ujian..??" tanya Keiko.
"..iya..besok malah ada 2..gue nggak tau belajarnya sampe jam berapa nanti..sorry ya..bukannya nggak mau dengar cerita lu..tadi emang niat buat SMS..tapi asli..lupaa.."
"..iya,nggak papa.."
"..sudah ya,Kei..saatnya bobo'..sweet dreams,beibiiii..huekkkk..hhhaa..." Dewa melucu sendiri. Keiko pun tertawa. Dewa belum pernah mengatakan ini disetiap akhir telfon mereka.
"..asli..pengen muntah dengarnya.."
"..hhaa..sama,gue juga.." kata Dewa.."..babay,ikan asiiinnnn..."
"babayyy..Dewaa'.."
Keiko memonyongkan bibirnya dan menaruh ponsel nya di meja belajar. Ia melirik jam dindingnya.
"belum terlalu malam buat bertamu..." batinnya dan segera menuju dapur..membuat sesuatu.
"Ayahhh..Kei kerumah Dewa' sebentar yah.." Keiko berlari keluar rumah seraya berpamitan pada Ayah Dibyo yang sedang ada diruang tengah.
"..loh..ini sudah jam berapa,Kei.."
"bentar aja..Dewa lagi sakit,yah...!!" kata Keiko dan suara nya menghilang dibalik pintu rumah.

-------------------------------------------------

Dewa menambah volume speaker nya dan berbaring sebentar. Kepalanya memang sakit. Terlalu sakit untuk memikirkan semua kalimat-kalimat kak Tomi. Ia memandangi langit-langit kamarnya. Membayangkan kak Tomi dan Keiko..membayangkan Keiko dan Bondan..
"arghhhhhhh..." pekiknya dan bangun dari tidurnya. Membayangkannya pun ia tak mau. Ia merasa baik-baik saja dengan Keiko. Jadi ia tak perlu takut.
Ia kembali beranjak ke meja belajarnya. Seraya memijit tengkuknya yang sakit.
"..hey,handsome...!!
Dewa menoleh kearah pintu kamarnya. Disana Keiko dengan hoodie (jaket) merahnya tersenyum memamerkan deretan giginya yang putih. Dewa tak percaya dengan penglihatannya.
"siapa lu..??..hantu yah..??" tegur Dewa.
Keiko langsung manyun dan menaruh sesuatu di meja yang berada disisi tempat tidur Dewa.
"iya..gue hantu..hantu baik hati tapi..datang kemari mau membantu sang kekasih yang sedang sakit kepalanya karena besok mau ujian.." kata Keiko dan menghampiri Dewa. Dewa meregangkan badannya.
"..kenapa kesini ikan asin..??,.kan gue suruh elo bobo'..!!
Keiko menggeleng seraya memandangi buku-buku pelajaran Dewa. Dewa menengadah memandangi Keiko yang hanya diam. Keiko tersenyum melirik Dewa. Dewa memang nampak tak sehat. Garis hitam dibawah matanya membuat wajahnya nampak letih. Keiko menyentuh ujung-ujung rambut Dewa yang berantakan menutupi keningnya. Dewa menutup kedua matanya. Menyukai diperlakukan seperti itu. Dalam hati Dewa bersyukur Keiko memperlakukannya seperti ini. Walau dia tahu,ini bentuk kasih sayang mereka sebagai sahabat.
"..gue bawain elu sesuatu..biar pusing dikepala lu hilang,plus..besok bangun badan jadi segar bugar..sini.." kata Keiko dan menarik Dewa. Dewa duduk disisi tempat tidurnya. Keiko membuka wadah tempat ia membawa minuman dari jahe dan menuangkannya digelas.
"..makasih ya,ikan asin.." kata Dewa dan meminumnya.
Keiko juga duduk disebelah Dewa. memandangi isi kamar Dewa. Bukan pertama kalinya ia ada disini. Sudah sering. Dan tak ada yang berubah. Kecuali ada 1 bingkai foto besar di dekat jendela kamar Dewa yang baru dilihat kei. Foto yang sama yang ada di restorant Ayah.
"..curang lu..foto itu gak dibagi ke gue.." kata Keiko.
Dewa menoleh memandangi foto yang dimaksud Keiko. Dewa berdehem.
"..rencananya yang di restorant itu mau dikasi ke elu..tapi karena gak dapat lukisan buat om Dibyo jadinya gue niatkan ke restoran dulu..entar deh di print 1 lagi buat lu.."
"..janji yaaa..."
Dewa mengangguk dan berjalan kearah meja belajarnya.
"..ya sudah..gue pulang ya.." kata Keiko.
"..loh..cepat amat..?"
"..tadi bilang nya sebentar saja disini waktu pamit ke Ayah.."
"..temenin gue belajar dulu deh..yah,Kei..??" pinta Dewa. Keiko terdiam sejenak,memandangi Dewa dan mengangguk.
Dewa tersenyum dan mengambil buku dimeja belajar dan membawanya ke sebelah Keiko yang masih duduk di sisi ranjang Dewa.
"..ujiannya apa saja..?"
"..Matematika sama Bahasa Indonesia.."
"..bahasa Indonesia mesti begadang nih belajarnya..?" tanya Keiko memancing tawa Dewa. Keiko memang juara dikelasnya. Begitu pula Dewa,tapi cara belajar keduanya berbeda. Dewa selalu membaca buku berulang-ulang biar bisa ingat. Tidak dengan Keiko. Semuanya seperti sudah ia rekam di otaknya dan tak perlu serius dalam belajar.
"..kali ini gue begadang buat Matematika..." jawab Dewa.
Keiko mencibir dan mengangguk. Dewa lalu menyodorkan buku.
"..nih,bikinin gue soal..ntar gue jawab.."
Keiko mengangguk dan membuatkan Dewa soal matematika. Dewa melirik Keiko yang bersemangat membantunya.
"..besok kesekolahnya bareng..??"
"..mm..nggak usah deh..lu duluan aja..besok biar diantar sm Ayah.."
"..pulangnya..?"
"..pulangnya kalo mau bareng juga boleh..besok gak ada syuting kok.."
Dewa tertawa mendengarnya.
"ciehhh..syuting nih yeee..." kata Dewa seraya mencolek pinggang Keiko. Keiko tertawa karena merasa geli.
"bak artis saja kau ini.." ejek Dewa. Keiko tertawa dan menyerahkan buku kembali ke Dewa.
"Nih..3 soal..coba kerjain.." kata Keiko.
Dewa mengambil bukunya dan mulai mengerjakannya dengan serius.
"sebenarnya..gue mau ngajak elu kesuatu tempat,Wa'.."
Dewa nampak serius. Keiko melihat itu dan berdehem. Dewa menoleh, "apaan...?" tanya Dewa.
"..gue mau ngajak elu kesuatu tempat.."
"..tempat apaan..?" tanya Dewa lagi seraya mengerjakan soalnya.
"..tempat yang sakral banget buat gue..selama ini kesana gue selalu sendiri..tapi kali ini gue butuh teman buat kesana.." kata Keiko.
"Beresss....!!' bersamaan dengan itu soal dari Keiko selesai dikerjakan Dewa.
Keiko merasa Dewa tak mendengarkan kata-katanya. Keiko jadi manyun.
"ya ampun,ikan asin..gue dengar lo ngomong apa kali,mau ditemenin kemana..??" kata Dewa setelah mendapati Keiko ogah-ogahan memeriksa jawabannya. Keiko tak menjawab. Ia sibuk memeriksa jawaban Dewa. Dewa lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Keiko yang sejak tadi hanya menunduk memandangi buku Dewa. Dewa meandangi wajah Keiko. Sekali lagi merekam keindahan rambut,wajah dan bulu mata Keiko yang lentik.
Keiko tidak sadar itu. Ia lalu menengadah dan seketika kepalanya berbenturan dengan Dewa. Kata "ouchhh" pertama kalinya keluar dari mulut Dewa. Keiko malah diam. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat memandangi Dewa sedekat ini. Dewa masih mengelus jidatnya yang sakit.
"..makin pusing nih kepala jadinya..benar nggak jawaban gue..?" ujar Dewa. Tapi Keiko tak menjawab. Ia terdiam. Dewa melirik Keiko. Rupanya Keiko sedang memandangi Dewa.
"..kenapa,Kei..?" Dewa merasa salah tingkah.
"..enggak..nih..semuanya benar..nggak usah begadang lagi..lu udah pintar.." kata Keiko dan beranjak. Dewa lalu menahan tangan Kei.
"..mau kemana..?"
"..mau pulang.."
"..loh..kok jadi marah sih..?"
"..bukan marah..tapi jengkel banget, sifat cuek lu masih lengket..lebih suka becandaan kalu gue ajak ngomog serius.." kata Keiko murka.
Dewa mengehela nafas. Ia lalu memegang kedua tangan Keiko.
"...iya deh,gue salah..tapi gue dengar kok omongan elu tadi..lo minta ditemani kan kesuatu tempat..??kapan..??"
Keiko diam. Dewa menunggu Keiko bicara.
"Besok..sepulang sekolah.."
"siap tuan putri..Dewa cakep ini akan setia menemani tuan putri.." kata Dewa. Keiko tersenyum seketika dan berniat memeluk Dewa yang juga akan berdiri. Jadinya Dewa tak bisa mengimbangi dirinya saat Keiko memeluk dirinya. Jatuhlah mereka ke tempat tidur. Tangan kanan Dewa ada di tengkuk Keiko dan tangan kiri keiko ada di pipi kiri Dewa. Keduanya tak bisa menghindari tatapan mata satu sama lain. Keiko merasakan jantungnya mau copot. Ini kedua kalinya ia bisa memandangi Dewa sedekat ini.
Rasanya bahagia bisa menikmati ketampanan wajah Dewa dari dekat seperti ini. Benar-benar sosok idaman semua cewek. Sayangnya...
Keiko buru-buru menggelengkan kepala. Berusaha membuang semua pikirannya tentang hal-hal yg melintas dikepalanya barusan. Dewa melihat itu. Seperti bisa membaca pikiran Keiko,ia pun lalu mendekatkan wajahnya,mengecup bibir Keiko. Keiko terkejut. Merasakan kehangatan yang dialirkan oleh sentuhan bibir Dewa membuat jantungnya bergetar dengan hebat. Dewa membuka matanya saat merasakan tangan Keiko mengelus pipinya. Dan mendapati Keiko yang sedang memejamkan matanya,menikmati ciuman singkat itu. Dewa menjauh. Memandangi Keiko. Rona merah dipipi Keiko begitu jelas terlihat. Kini Dewa sadar..ia benar-benar jatuh cinta pada Keiko.
Keiko membuka matanya. Menelan ludah saat mendapati Dewa memandanginya. Keiko buru-buru bangun, dan bertolak pinggang..
"..jangan pernah membahas ini..!!..gue pulang.." kata Keiko dan pergi. Dewa pun bangun dan tersenyum seraya menyentuh bibirnya. Ia terkejut bukan main saat Keiko muncul lagi untuk mengambil wadah minumannya yang ia bawa tadi,setelah itu pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Dewa menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal dan menuju ke meja belajarnya. Mengingat kembali ke menit-menit sebelumnya dan memandangi foto Keiko di layar notebooknya.
"..aku nggak peduli kak Tomi bahkan Bondan sekalipun siap menunggu kamu,Kei..yang aku tau sekarang..aku tau apa yang layak untuk aku perjuangkan dihubungan ini..kamu..dan perasaanku.." ujar Dewa. Dan berteriak girang seraya tertawa karena bahagia mengingat kejadian semenit lalu.

--------------------------------------------------

Keiko masuk kekamar mandi. Memandangi wajahnya di cermin.
"..Keiko begoooo'..ngapain harus nyerah kayak tadi..??..kenapa dengan rela nya ciuman pertama kamu harus sama Dewa..??..kenapa pake gemetaran nggak jelas..??kenapa pake berdetak kencang jantung ini..??..ini sebatas sayang,Kei..bukan cintaaaaaa...." batin Keiko dan mengusap wajahnya dengan air.

-------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar